Wilujeng Sumping di Blog VIKING SEMARANG. Salam Satu Hati. PERSIB 1933. KAMI ADA KARNA PERSIB. SEDULURAN SAJANITIPUN

Senin, 09 September 2013

Bedanya Pemain Persib Dulu dan Sekarang

 Sumber Gambar http://img.okeinfo.net/content/2013/09/09/49/862924/kIUgveRWB4.jpg

Seseorang yang jadi pemain Persib, hampir dipastikan akan jadi selebriti di mata bobotoh. Setiap geraknya selalu diawasi mata para bobotoh. Permintaan tanda tangan dan foto bareng jadi santapan sehari-hari para pemain Persib.


Sejak tahun 2000-an, tren seperti itu jadi hal lumrah yang dirasakan pemain 'Maung Bandung'. Padahal hal itu tidak dirasakan pemain Persib dulu.

Djadjang 'Djanur' Nurdjaman, sempat merasakan sebagai pemain Persib pada era 1980-an dan 1990-an. Ia tahu betul fanatisme dan antusiasme bobotoh dalam mendukung Persib.

"Dari dulu, dukungan buat Persib itu memang sangat besar," ujar Djanur.

Tapi saat itu, para pemain sangat jarang dimintai tanda tangan atau foto bareng seperti sekarang. "Zaman saya belum seperti itu," ungkap pria yang kini jadi pelatih kepala Persib.

Zaman dulu, menurutnya bobotoh memang selalu memenuhi stadion setiap Persib berlaga. Tapi permintaan tanda tangan dan foto bareng bukan tradisi bobotoh saat itu.

Ada faktor yang membuat pemain Persib sekarang seolah jadi selebritis. Salah satunya, kecintaan publik pada sepakbola makin menggila. Kedua, Persib selalu dihuni para pemain bintang.

"Kalau sekarang kan teknologi sudah maju, handphone kan ada kameranya. Itu jadi memudahkan mereka untuk foto-foto, enggak seperti dulu, dulu kan susah kalau mau foto," jelas Djanur.

Ia pun sadar, skuadnya seolah jadi selebriti yang akan selalu dikerubuti bobotoh. Tapi ia mengingatkan agar para pemainnya ramah dan sebisa mungkin melayani permintaan tanda tangan dan foto bareng bobotoh.

"Sebagai figur publik, kita harus ramah menghadapi mereka. Itu konsekuensi sebagai pemain profesional, khususnya pemain Persib," kata Djanur.

Sebagai pelatih, Djanur tidak membatasi bobotoh yang ingin meminta tanda tangan dan foto bareng pemainnya. Selama tidak mengganggu, hal itu boleh-boleh saja.

"Yang paling penting, khususnya bagi anak sekolah, jangan sampai sekolahnya terganggu apalagi bolos demi ketemu pemain Persib," imbaunya.

Disinggung apakah ada pemain yang mengeluh karena risih selalu dikerubuti bobotoh, ia menegaskan tidak. "Enggak ada yang sampai ngeluh. Saya rasa pemain juga sudah paham konsekuensi jadi pemain Persib," papar Djanur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar